Pengalaman adalah guru
terbaik yang pernah ada. Saya rasa pepatah bijak yang selalu menjadi pijakan
para orang-orang tua dan para pendahulu kita tersebut benar adanya.
Belajar dari pengalaman terkadang melebihi
dari pelajaran dari bangku sekolah bahkan bangku kuliah sekalipun. Ya,
pengalaman adalah suatu pelajaran berharga yang harus kita petik ketika kita
mengalaminya.
Ibaratnya begini, coba bandingkan langkah
bijak seorang berumur 60 tahun dibandingkan dengan langkah bijak yang diambil
oleh anak muda yang masih labil berusia belasan tahun. Pasti ada perbedaannya,
dimana orang dengan usia yang lebih matang, akan lebih bijak mengambil
keputusan dibandingkan orang yang lebih muda usianya.
Meskipun usia terkadang bukanlah ukuran
kedewasaan seseorang, tetapi tetap saja orang yang lebih lama hidup, sudah
pasti banyak memakan asam garam dalam pahit manis kehidupannya. Maka dari itu
petuah orang yang berusia lebih matang selalu menjadi pijakan kita yang lebih
muda.
Itu semua karena
pengalaman adalah guru terbaik dalam kehidupan ini. Dan tentu saja pepatah lama
itu benar adanya dan saya mengakuinya.
Nah, dalam artikel saya kali ini adalah
bagaimana jika kita menjadikan pengalaman buruk sebagai pelajaran. Pengalaman
buruk memang terkadang bagi beberapa orang menimbulkan rasa trauma, tetapi
perlu di ingat maksud pepatah lama itu sudah pasti mengarah pada pengalaman
buruk menjadi guru yang paling berharga.
Pengalaman buruk tersebutlah yang dapat
pelajaran berharga bagi kita. Baiklah saya akan paparkan satu persatu
kiat-kiat, kita menjadikan pengalaman buruk sebagai pelajaran paling berhaga
dalam hidup ini.
Rasa
kehilangan akan memberikan kita kesempatan untuk berpikir akan rasa syukur
Ini adalah salah satu indikator pengalaman
buruk yang bisa menjadi guru terbaik kita. Pernahkah para pembaca mengalami
kehilangan seseorang yang paling kita sayangi?
Nah, saya rasa salah satu bait dalam lagu
Rhoma Irama adalah yang perlu di garis bawahi disini. Yaitu "Kalau sudah tiada baru terasa".
Rasa kehilangan adalah rasa dari naluri
manusia, dimana ketika kita merasa kehilangan sesuatu maka baru kita menyadari
betapa berartinya apa yang sudah kita miliki dan pertahankan selama ini.
Sebagai contoh, dahulu kita pernah
menyia-nyiakan seseorang yang sebenarnya kita mencintainya. Tetapi karena
dia masih menjadi miliki kita, maka kita menganggap remeh dan
menyia-nyiakan orang tersebut. Nah rasa memiliki dan mendominasi itu yang
membuat kita menyia-nyiakan yang kita punya. Apalagi ketika kita selalu melihat
keatas, dan merasa kurang dengan apa yang kita miliki saat ini.
Ketika orang tersebut meninggalkan kita,
barulah terasa bahwa orang tersebut sangat berharga buat kita. "Kalau sudah tiada baru terasa", terbukti
juga ternyata lagu bang Rhoma dalam hal ini.
Pengalaman buruk tersebut tentu akan
memberikan kita kesempatan untuk berpikir, tak selamanya yang tak kita miliki itu
lebih baik dibandingkan yang telah kita miliki. Ini adalah guru terhebatnya.
Cobaan
akan kesulitan hidup akan membuat mental kita lebih tahan banting dalam
kehidupan
Setiap manusia tentu sudah diberikan garis
tangan masing-masing. Dimana rejeki dan jodoh setiap anak manusia sudah diatur
sedemikian rupa oleh sang pencipta. Kesulitan hidup sudah pasti hampir semua
manusia didunia pernah mengalaminya.
Tetapi yang digarisbawahi disini adalah,
seberapa kuat kita menghadapinya. Ketika seorang manusia selalu terbiasa
mengalami kesulitan, maka secara langsung mentalnya akan terbentuk secara
sempurna.
Ibaratnya beigni, jika kita terbiasa hidup
tanpa masalah, misalnya uang yang berkecukupan, tubuh yang selalu sehat, kisah
asmara yang selalu lurus. Maka tentu saja kita terbiasa hidup tanpa masalah dan
cobaan hidup yang berarti.
Namun ketika suatu waktu kita terjerumus dalam
cobaan hidup terberat, maka kita akan terkejut dan mental kita tak cukup kuat
untuk menghadapinya.
Pernahkah pembaca mendengar cerita tentang orang
yang terbiasa kaya ketika tiba-tiba miskin ia menjadi gila? Itu adalah contoh
bahwa ketika manusia terbiasa hidup senang tanpa masalah. Maka ia akan tak
cukup kuat ketika menghadapi cobaan berat yang akan menimpanya secara tiba.
Meskipun ukuran kebahagiaan tak selalu uang,
karena ukuran kebahagiaan lebih dari itu. Kekuatan mental akan baik tertempa
ketika kita terbiasa menghadapi kesulitan hidup.
Sebagai contoh, mana yang lebih kuat antara
orang yang sering putus cinta dengan orang yang lebih sering sukses dalam
kehidupan cinta? Dan mana yang lebih kuat antara orang yang terbiasa hidup
berkekurangan dengan orang yang terbiasa kaya?
Tentu lebih kuat mental yang sering menghadapi
kesulitan bukan? Kesulitan hidup selain memperkuat mental kita, ternyata juga bisa
membuat kita semakin dewasa menghadapi apapun cobaan hidup ini. Maka itu
kegagalan dan kesulitan adalah guru bagi pembentukan mental dan sikap kita
menghadapi hidup itu sendiri.
Kehilangan
harta benda yang kita sayangi adalah pelajaran akan mensyukuri
Pernahkan kita mengalami kegagalan? Pasti
hampir semua pernah, karena kegagalan adalah salah satu warna dalam hidup ini.
Tanpa kegagalan maka kita tak tau rasanya bagaimana rasa sedih dan kecewa.
Jatuh bangun kehidupan, sudah pasti pernah
kita hadapi dalam kehidupan ini. Begitu juga dikala kondisi kita harus
kehilangan harta benda yang kita sayangi selama ini. Ini juga adalah salah satu
kegagalan.
Kehilangan benda tak harus kecurian,
kemalingan. Tetapi kehilangan dalam arti dikala kita harus menjual benda kesayangan
kita tersebut karena suatu hal. Misalnya kebutuhan mendesak dan sebagainya.
Sebagai contoh, ketika kita memiliki mobil,
tetapi selama ini kita sering mengeluh bahwa mobil yang kita miliki telah
ketinggalan zaman dan tidak lebih baik dari yang orang-oran miliki. Tetapi
ketika kita kehilangan mobil tersebut, maka secara sadar baru kita menyadari
bahwa seharusnya kita mensyukuri dengan kita miliki saat ini.
Sebagai manusia memang kita dikenal sebagai
orang yang tak pernah puas, sudah memiliki sepeda ingin motor, sudah memiliki
mobil ingin mobil yang lebih bagus lagi. Sudah memiliki mobil yang lebih baik
ingin memiliki mobil yang lebih banyak lagi. Dan begitu seterusnya.
Rasa kehilangan atas harta benda kita miliki
bisa juga menjadi pelajaran bahwa kita baru akan mensyukuri ketika harta benda
tersebut sudah tak lagi kita miliki. Sehingga tentu kedepannya kita akan lebih
menghargai dan menjaga apa yang kita punyai saat ini.
Karena disaat kita mengeluh dan tak mensyukuri
dengan apa yang ktia punya saat ini. Maka terkadang akan ada teguran yaitu
hilangnya harta benda yang kita miliki. Maka dari itu syukurilah dengan harta
benda yang kita miliki saat ini, selagi kita masih bisa memilikinya.
Jika para pembaca pernah mengalami berbagai
pengalaman dan kegagalan dalam hidup, tentu bukanlah selamanya hal itu adalah
hal yang buruk. Karena toh, jika kita terbiasa gagal, tentu mental kita akan
lebih dewasa dan lebih mensyukuri dengan apa yang kita capai dan apa yang kita
punyai saat ini.
Jadikanlah kegagalan sebagai pelajaran yang
akan membuat kita lebih bijak dan pintar. Karena kegagalan tentu akan membuat
kita lebih tau celah-celah menghadapi kehidupan kedepannya.
Sebagai contoh, mana yang lebih
berpengalaman soal mesin orang yang sering menghadapi mogok mobilnya dengan
orang yang tak pernah mengalami kondisi mogok mobilnya. Tentu pasti orang yang
sering mengalami kondisi mogok mobilnya bukan? Karena secara tak langsung
dengan seringnya kita menghadapi kondisi seperti itu, maka kita terbiasa
menghadapi dan memahami berbagai kondisi mesin dalam hal terburuk sekalipun.
Maka dari itu, pepatah dari "Kegagalan Adalah Sukses Yang
Tertunda", adalah hal yang benar adanya.